Kerajaan Kadiri di Kelas Kadiri SDN Dinoyo 1 Kota Malang
POJOK BACA KERAJAAN KADIRI DI KELAS
KADIRI SDN DINOYO 1
Pojok baca di Kelas Kadiri SDN Dinoyo 1 Kota Malang
didirikan pada bulan maret 2024. Pojok baca ini didirikan bukan tanpa maksud,
melainkan karena banyak manfaat yang ingin diperpleh. Pojok baca memiliki
banyak manfaat, baik bagi murid maupun gurunya sendiri. Beberapa manfaat
tersebut antara lain:
- Meningkatkan
Minat Baca: Pojok baca memberikan akses mudah dan menarik bagi
anak-anak untuk mulai membaca buku, yang bisa membantu meningkatkan minat
baca sejak dini.
- Mendorong
Pembelajaran Mandiri: Dengan adanya pojok baca, anak-anak bisa belajar
secara mandiri di luar ruang kelas formal.
- Membentuk
Karakter Positif: Buku yang dibaca di pojok baca seringkali mengandung
nilai-nilai moral dan pendidikan yang dapat membantu membentuk karakter
anak.
- Meningkatkan
Keterampilan Literasi: Membaca secara rutin akan membantu anak-anak
meningkatkan keterampilan literasi, baik dalam hal membaca, menulis,
maupun berbicara.
Berikut sekilas tentang Kerajaan Kadiri
Kerajaan Kadiri: Sejarah dan Perkembangan
Kerajaan Kadiri adalah salah satu kerajaan besar yang pernah
berdiri di Pulau Jawa pada abad pertengahan. Terletak di wilayah Jawa Timur,
kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan
kerajaan-kerajaan di Indonesia. Kerajaan ini terkenal sebagai kerajaan yang
berkembang pesat dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya, sebelum akhirnya
mengalami kejatuhan dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan lain yang lebih
besar, seperti Majapahit.
Kerajaan Kadiri diperkirakan berdiri sekitar abad ke-11 dan
berpusat di daerah yang kini dikenal sebagai Kediri, Jawa Timur. Sumber-sumber
sejarah menyebutkan bahwa kerajaan ini adalah kelanjutan dari Kerajaan Mataram
Kuno, yang sebelumnya mengalami kehancuran akibat serangan-serangan dari
kerajaan-kerajaan tetangga.
Pada masa awal berdirinya, Kadiri dikenal dengan nama Kediri
atau Kediri Kuno. Kerajaan ini memiliki wilayah yang sangat strategis di
Jawa Timur, yang memungkinkan Kadiri untuk mengontrol jalur perdagangan yang
sangat penting di sepanjang pesisir utara Jawa.
Pemerintahan dan Pengaruh Kadiri
Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Kadiri dipimpin oleh
raja-raja yang sangat berkuasa. Raja yang paling terkenal dari kerajaan ini
adalah Raja Jayabaya, yang memerintah pada abad ke-12. Raja Jayabaya dikenal
sebagai sosok yang bijaksana dan memiliki pengaruh besar di kalangan rakyatnya.
Ia juga terkenal karena ramalan-ramalan yang konon akurat mengenai masa depan.
Raja Jayabaya memerintah dengan adil dan bijaksana, membawa
Kadiri ke puncak kejayaannya. Di bawah pemerintahannya, kerajaan ini berkembang
dalam berbagai aspek, baik dalam hal ekonomi, seni, budaya, dan pendidikan.
Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Kadiri dikenal sebagai pusat perdagangan yang
penting di wilayah Nusantara. Pada masa ini, Kadiri juga menjalin hubungan
dengan kerajaan-kerajaan besar lainnya, seperti Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan
di luar Nusantara.
Perkembangan Seni dan Budaya
Seni dan budaya pada masa Kerajaan Kadiri sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan Hindu-Buddha, yang sudah berkembang di Indonesia pada waktu
itu. Kadiri dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan di Jawa, terutama dalam
bidang sastra. Banyak karya sastra yang lahir pada masa pemerintahan Raja
Jayabaya, termasuk karya terkenal Babad Tanah Jawi yang mencatat sejarah
dan mitologi kerajaan Jawa.
Selain itu, kerajaan ini juga dikenal dengan perkembangan
seni arsitektur, terutama dalam pembangunan candi. Candi-candi yang dibangun
pada masa Kadiri memperlihatkan kekayaan budaya yang ada, dengan
ornamen-ornamen yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Buddha.
Kehancuran Kerajaan Kadiri
Kerajaan Kadiri mulai mengalami kemunduran pada akhir abad
ke-12. Penyebab utama kejatuhan Kadiri adalah serangan dari kerajaan-kerajaan
tetangga, khususnya Kerajaan Singhasari. Pada tahun 1222, Kerajaan Singhasari
di bawah pimpinan Ken Arok berhasil menaklukkan Kadiri dan menggulingkan raja
terakhir Kadiri.
Setelah keruntuhan Kadiri, wilayahnya pun bergabung dengan
Kerajaan Singhasari. Meskipun kerajaan ini runtuh, warisan kebudayaan dan
sejarah Kadiri tetap memberikan pengaruh besar pada kerajaan-kerajaan
berikutnya, termasuk Kerajaan Majapahit yang berdiri pada abad ke-13.
Warisan Kerajaan Kadiri
Meskipun kerajaan ini sudah tidak eksis lagi, warisan
Kerajaan Kadiri masih bisa dilihat dalam berbagai aspek kehidupan budaya dan
sejarah Indonesia. Di Kediri, terdapat beberapa peninggalan bersejarah, seperti
Candi Dadi dan Candi Panataran, yang menjadi bukti kejayaan Kadiri pada masa
lampau.
Karya sastra dan ramalan Raja Jayabaya juga masih menjadi
bagian penting dalam budaya Jawa. Ramalan-ramalan tersebut sering kali
dijadikan acuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa, bahkan hingga
saat ini.
No comments